Selamat malam. Rembulan tak nampak
malam ini. Mungkin ia lelah. Hadirnya tak dianggap, perginya pun tidak. Seperti
aku.
Lantai enam gedung itu tak cukup
membantu untuk merayu. Rembulan tetap merajuk. Sebersit sinar pun tiada
kutemui.
Hei, selamat malam. Bagaimana
kabarmu hari ini? Maaf, pagi tadi aku pergi terlalu pagi. Kulihat rumah kau masih
tertutup rapat, menengok sekejab saja aku tak sempat.
Malam ini kubawakan kau sepotong kue
rindu. Kue yang nikmat selagi hangat. Jangan kau diamkan, itu teramat
menyakitkan. Ah, kue ini menjadi jauh lebih nikmat karena teh hangat terbaik mu.
Apakah kau menyukai rembulan?
Bukankah kau bisa menikmati rebulan selepas senjamu?
Aku suka menunggu rembulan ditempat
tempat yang tinggi. Tempat di mana tidak banyak yang mau untuk menapaki.
Kau tahu? Rembulan adalah penyampai
pesan yang terbaik. Titipkan pesan terbaikmu bersama rembulan, dan kau akan
segera mendapat jawaban.
Bangunlah dari tidurmu, ketika semua
orang tak peduli pada rembulan. Lihatlah, rembulan hanya ditemani bintang
bintang. Tidak ada yang peduli pada rembulan, meski dia sendiri dan kesepian.
Apakah kau suka bangun di sepertiga
malam yang akhir?
Sepertiga malam. Waktu di mana semua
orang mungkin tengah terlelap. Melepaskan penat dan menunggu kepenatan esok
hari. Bangunlah pada sepertiga malam. Kau akan melihat rembulan yang sendirian.
Oi, benar katamu. Rembulan memang tak
menampakkan dirinya setiap hari. Namun, bukankah tidak ada salahnya bangun di
sepertiga malam itu?
Aku menyukai sepertiga malam,
udaranya amat segar. Cobalah membasuh muka, betapa sejuk dan nikmat airnya.
Sebuah nikmat, yang mungkin tidak banyak orang pernah merasakan.
Ah, kau coba lah sesekali. Lalu kau
titipkan pesan kerinduanmu ditemani rembulan dan bintang bintang. Titipkan rindu
terbaikmu. Kerinduan pada dia, orang yang paling bijaksana, orang yang paling
kita damba. Manusia terbaik yang pernah ada.
Bukankah kau juga merindukannya,
sama sepertiku?
Hei, maaf, seperti biasa, aku
terlalu banyak bercerita. Bagaimana rasanya? Nikmat bukan? Ingat, jika suatu
saat kau mendapatinya, jangan sampai kau biarkan dia dingin, nikmati selagi
masih hangat.
#D4 #odopbatch5 #onedayonepost
Nikmati selagi masih hangat 😍
BalasHapusHihi iya Kak. Jangan didiamkan, sakit :)
Hapus