Literasci

Berbagi tips kesehatan yang bisa dilakukan sehari hari.

LightBlog

Pagi ini gerimis menitik terlalu tajam, membasahi setiap relung hati dengan gundah yang tak pernah padam.

Tentang Aku dan Rahasia Hujan di Hari Selasa


Pagi ini gerimis menitik terlalu tajam, membasahi setiap relung hati dengan gundah yang tak pernah padam.


Hari ini hari Selasa, rintik air pagi ini teramat menggoda, hingga tak ada yang menyadari, malam panjang dengan kegelisahan itu telah terlewati.

Hei, selamat pagi. Selamat datang kembali di rumah baruku.

Aku teramat mencintai hujan. Bagiku, menghirup bau hujan di pagi hari sangat menyenangkan. Bersamanya, hadir jutaan kenangan, pun dengan masa depan yang penuh pengharapan.

Hujan begitu menenangkan. Tampiasnya dingin dan sejuk meski hanya satu tetesan.

Oi, bukan kah aku berjanji membuatkanmu teh hangat?
Tepat sekali, pagi ini dingin terlalu menyengat.

Bagaimana dengan rumah baruku? Apakah sudah sedikit lebih nyaman untukmu? Aku menatanya dan membersihkan banyak debu. Kau harus datang lagi esok hari atau aku akan bertandang ke rumahmu.

Bagaimana denganmu kawan? Apakah kau juga mencintai hujan?

Aku tahu, ada teramat banyak yang membenci hujan di pagi hari. Bahkan umpatan mereka kepada hujan perih tak terperi.

Ssstt aku akan memberitahumu rahasia kecil tentang sebuah alasan. Ini penyebab terbesar mengapa banyak yang tak menyukai hujan.

Kau tahu? Hujan menjatuhkan jutaan ingatan masa lalu. Menghujam kedalam hati yang mulai lupa dengan rasa pilu. Membasahi setiap luka yang mulai kering bersama datangnya masa yang baru.

Hujan teramat jahat bagi mereka. Ingatan itu hadir bagai peluru melesat cepat tak mampu diterka. Sedangkan, harapan dan asa yang baru belum terbangun seberapa.

Sayangnya hujan tak pernah membuatku benci. Hujan tak memaksa aku meninggalkan masa lalu dengan berlari. Justru dia yang akan selalu menemani. Belajar dari masa lalu untuk menggapai cita yang tak pernah pasti.

Setiap kita memiliki catatan panjang kisah perjalanan. Membenci atau menerima masa lalu bukanlah sebuah pilihan. Maafkanlah masa lalu, dia tak pernah melakukan kesalahan. Berdamai, dan diri ini harus terus berbuat kebaikan.

Ah, sekali lagi aku bicara teramat panjang.


Beruntung kau menemaniku menikmati hujan pagi ini dengan secangkir teh hangat. Esok lusa, aku akan memberitahumu rahasia kecil tentang kekuatan teh hangat. Kau mau?

Jendela Pojok Kamar, 23 Januari 2018

#D2 #odopbatch5 #onedayonepost

8 komentar:

  1. iya mas, aku mau hahay
    ditunggu ya :D

    BalasHapus
  2. hujan itu seperti penenang hati

    BalasHapus
  3. Bagi sebagian yang lain hujan adalah penyemangat, atau rezeki, atau kasih sayang Tuhan..
    Atau sekedar air yang turun dari langit?

    BalasHapus